Menpera Akbar Tanjung Saat Itu dan Ikang Fawzi, REI

Menpera Akbar Tanjung Saat Itu dan Ikang Fawzi, REI
Perumahan Rakyat untuk Rakyat Indonesia, Ikang Fawzi

Ikang Fawzi di Bimantara bersama Bambang Trihatmojo Soeharto

Ikang Fawzi di Bimantara bersama Bambang Trihatmojo Soeharto
Bambang Trihatmojo Soeharto & Ikang Fawzi

Menbudpar saat Itu & Ikang Fawzi untuk "Musicafe" di Taman Anggrek Mall

Menbudpar saat Itu & Ikang Fawzi untuk "Musicafe" di Taman Anggrek Mall
Menbudpar saat Itu & Ikang Fawzi untuk "Musicafe" di Taman Anggrek Mall

Ikang Fawzi bersama (alm) Ekki Syahruddin (Golkar Banten/Duta Besar Canada)

Ikang Fawzi bersama (alm) Ekki Syahruddin (Golkar Banten/Duta Besar Canada)
Ikang Fawzi bersama (alm) EkIkang Fawzi bersama (alm) Ekki Syahruddin (Golkar Banten/Duta Besar Canada)ki Syahruddin (Golkar Banten) Duta Besar Canada (Kader Golkar Banten

Menteri Pariwisata Yoop Ave, Ikang Fawzi & Marissa Haque untuk "Musicafe" Medan

Menteri Pariwisata Yoop Ave, Ikang Fawzi & Marissa Haque untuk "Musicafe" Medan
Ekspansi Bisnis di Sumatra Utara, Menteri Pariwisata Yoop Ave, Ikang Fawzi & Marissa Haque untuk "Musicafe" Medan

Ketua Umum Golkar Ical Bakrie & Ikang Fawzi Kader PAN

Ketua Umum Golkar Ical Bakrie & Ikang Fawzi Kader PAN
Ketua Umum Golkar Ical Bakrie & Ikang Fawzi Kader PAN

Senin, 14 Desember 2009

Bisnis Entertainment Ikang Fawzi jadi Ide Thesis MBA di UGM


Sumber: http://dewipuspasari.files.wordpress.com/2009/11/phantom.jpg


Memperingati 30 tahun perjalanan kariernya Addie MS menyuguhkan penampilan yang spektakuler. Suguhan orkestra berharmonisasi dengan kemerduan vocal dari para penyanyi bertalenta. Sungguh suatu konser penghujung tahun yang sayang untuk dilewatkan.

Acara yang digelar 29 November 2009 di Plennary Hall ini ibarat album dokumentasi kesuksesan Addie MS sebagai pianis, musisi, arranger dan konduktor orkestra yang namanya melejit senusantara, Twilight Orchestra. Diawali dengan narasi oleh Nicholas Saputra disusul dengan penampilan Kevin, putra Addie, di salah satu karya David Foster.

Ternyata karier musik Addie berawal dari musik pop. Mulai dari mengaransemen “Nuansa Biru” Keenan Nasution yang dibawakan secara apik oleh Vidi Aldiano, pianis di Band Staff yang dimotori Ikang Fawzi hingga menciptakan lagu-lagu Vina Panduwinata yang melegenda. ‘’Banyak sekali karya-karya Aldi yang dinyanyikan ulang. Ada sekitar 12 lagu,’’ tutur Vina dengan gayanya yang khas sebelum menyuguhkan lagu yang melambungkan dirinya “September Ceria”. Lalu berturut-turut Afghan dan Memes membawakan karya Addie yang dipopulerkan si Burung Camar itu.

Addie bukan hanya jenius menciptakan lagu bergenre pop. Sudah berkali-kali ia didaulat menggarap original soundtrack seperti Cinta Pertama, Dealova dan Heart, juga theme song iklan dan mengaransemen lagu-lagu nasional.

Medley lagu-lagu soundtrack yang dibawakan secara instrumentalia ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Applaus juga mengiringi ketika Addie mengenalkan putra keduanya, Tristan yang baru berusia 12 tahun. Remaja pria ini dengan lincahnya memainkan jemarinya di atas grand piano membawakan nomor “Flight of The Bumble Bee”. Tak kalah cantiknya nomor The Phantom of The Opera yang dilejitkan Sarah Brightman. Duo soprano dan tenor asal Australia ini mendapat tepuk tangan bergemuruh dan decak kagum dari para penonton.

11 komentar:

  1. OK Bangeeetttt... two thumbs up deh Pak!

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Wah gawat nih si Atut ada saingan!

    BalasHapus
  4. Ada Airin Rachmi Diany juga pada kegatelan bikin yang sama dengan Bang Ikang. Nggak mutu amat tuh perempuan ya? Copy Cat deeeeech.....capek deeeeech..... si Airin punya timses nggak kreatif cuma bisa nyontek blog kepunyanya Bang Ikang. Bah! parah kali si Airin dan geng median dia ya? Bagaimana mau jadi pemimpin di Tangsel kalau apa-apa bisanya ngejiplak!

    BalasHapus
  5. Christine Panjaitan Sempat tidak Pede karena Ikang Fawzi & Marissa Haque???

    Sumber: batakpos-online.com

    LAMA tidak tampil di layar kaca televisi membuat Christine Panjaitan sempat didera rasa kurang percaya diri (pede). Hal itu ia akui saat tampil dalam acara Zona 80 yang tayang di Metro TV beberapa waktu lalu.

    “Awalnya saya tidak pede, tapi setelah melihat antusias penonton akhirnya pede saya semakin bertambah,” ujar Christine Panjaitan kepada BATAKPOS di Metro TV, Rabu (10/2).

    Setelah tampil, artis yang popular di era 1980-an itu justru memukau para penonton yang hadir. Melalui tembang-tembang lawas yang masih tetap popular seperti Tangan tak Sampai, Christine mampu menghipnotis puluhan penonton yang memang punya kenangan tersendiri pada lagu-lagu yang ia bawakan.

    Menyinggung tentang penampilannya di Zona 80, istri dokter spesialis anak ini mengaku senang dan bangga. Itung-itung juga bernostalgia mengenang masa-masa jaya dulu.

    “Jujur sebenarnya saya sudah memutuskan pensiun dari dunia tarik suara. Tapi karena masih banyak pihak yang menginginkan saya tampil, maka keinginan itu ditunda dulu. Mungkin jika sudah tidak ada yang berminat baru saya pensiun,” katanya melepas senyum.

    Christine mengaku, setelah tidak aktif lagi di jagad hiburan tanah air, ia lebih konsen merawat dan mendidik anak-anaknya. “Saya sempat juga menjadi dosen. Tapi sekarang tidak lagi. Cukup mengurus anak-anak saja,” kata artis yang tetap terlihat cantik ini.rom

    BalasHapus
  6. Pencurian APBD di Banten dalam Pemilukada Tangerang Selatan 2010

    "Penyimpangan Rp13,08 miliar, Ratu Atut Chosiyah Dihimbau Belajar ke Tangerang Agar Jangan DIpakai untuk Airin Rachmi Diany Pilkada di Tangsel 2010 Ini"

    Sabtu, 26 Juni 2010, 07:58 WIB

    Pemerintah Provinsi Banten diminta belajar laporan keuangan ke Kota Tangerang atau Kabupaten Tangerang sehubungan penemuan Badan Pemeriksa Keuangan tentang penyimpangan APBD 2009 sebesar Rp13,08 miliar.

    "Saya sangat kecewa dan prihatin laporan hasil pemeriksaan (LHP) ditemukan adanya penyimpangan anggaran," kata Agus R Wisas, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Banten, Jumat (25/6/2010).

    Ia mengatakan, semestinya Pemprov Banten belajar laporan keuangan ke Kabupaten Tangerang atau Kota Tangerang

    Sebab kedua daerah tersebut sudah tiga kali mendapat penghargaan terbaik Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK.

    "Jika Gubernur Banten belajar ke daerah itu, kemungkinan dalam laporan hasil pemeriksaan menjadi lebih baik,"ujarnya.

    Kalau Pemprov Banten mau studi banding ke dua daerah itu dan jangan sampai jauh-jauh ke luar daerah.

    Selama ini, BPK menilai laporan keuangan APBD Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang sangat baik sehingga perlu belajar kepada mereka.

    Pengalaman terburuk bagi Pemprov Banten, atas temuan BPK dalam laporan hasil pemeriksaan diindikasikan terjadi penyimpangan anggaran tahun 2009 sebesar Rp13,08 miliar.

    "Saya minta ke depan jangan sampai kasus penyimpangan anggaran terulang lagi," katanya.

    Sementara Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan pihaknya berjanji akan memperbaiki laporan hasil pemeriksaan BPK dari opini WDP ke Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

    "Saya akan berusaha untuk meningkatkan predikat terbaik," katanya.(Fz/At/Kl)

    BalasHapus
  7. Info Airin Rachmi Diany:
    Selepas kami berhajat dalam urusan birahi bersama Chasan Sochib Penjahat Banten alias jawara Banten bersaudara, aku hendak pergi. Ratu Lilis Sochib dan Ratu Tatu ternyata langsung tidur karena kecapeka bercinta denganku. Kutarik tangan Airin Rachmi Diany dan kuajak ke lain kamar yang masih bersih. Awalnya Airin Rachmi Diany menolak namun ketika aku membisiki dengan kata kata cinta Airin Rachmi Diany barulah tersenyum senang.

    “Aku akan memberikan kenikmatan sekali lagi pada Bu Airin Rachmi Dianysebelum aku tidur, kita pindah kamar saja” ajakku pada Airin Rachmi Dianyyang langsung tersenyum senang. Airin Rachmi Diany kemudian menggandengku keluar kamar dan menutup kamar itu. Aku diajaknya ke kamar yang biasa digunakan Airin Rachmi Dianydengan suaminya tidur dan bercinta.

    “Marilah Bu Airin Rachmi Diany .. aku akan melayani Bu Airin Rachmi Diany seperti seorang istri, kita akan bercinta dengan penuh cinta, aku akan selalu mengisi sisi ranjang Bu Airin Rachmi Diany yang kesepian, percayalah padaku.. aku akan selalu memuaskan Bu Airin Rachmi Diany” kataku untuk membangkitkan gairah Airin Rachmi Diany yang sering meletup letup sambil tanganku meremas pantat Airin Rachmi Diany dengan gemas

    “Ya Prastowo .. Bu Airin Rachmi Diany senang akan apa yang kauberikan .. isi Bu Airin Rachmi Diany yang kesepian ini karena suaminya Tb Chaeri Wardana (Wawan) kawin siri lagi diam-diam dengan perempuan CIna di Kapuk. Beri aku kenikmatan dengan kepuasan cintamu, jangan buat Bu Airin Rachmi Diany harus menunggumu .. “ kata Airin Rachmi Diany dengan sungguh sungguh.

    “Kasih uang saku donk .. “ kataku dengan tertawa

    “Oh itu .. nggak masalahlah … Bu Airin Rachmi Dianya akan beri berapapun kamu minta .. “ ucap Airin Rachmi Dianydengan memelukku erat

    “Bobok yuk .. “ ajakku dengan memeluknya

    “Oke Prastowo .. biarkan saja kontolmu di dalam tempek Bu Airin Rachmi Diany.. trim sekali lagi .. kamu memuaskan Bu Airin Rachmi Diany bak suami istri .. Bu Airin Rachmi Dianysangat puas sekali .. Bu Airin Rachmi Dianyakan kelonin kamu .. “ tutup Airin Rachmi Diany dengan memejamkan matanya.

    Aku menutup mataku mengatur nafasku, masih ada satu lagi, iparAirin Rachmi Diany bernama Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten cantik luar biasa itu yang harus aku setubuhi. Aku serasa tak kuat lagi. Namun aku mencoba bertahan saja......ah nikmat sekali jadi gigolo yang wartawan Satelit News Tangerang Selatan.

    Hari Prastowo & Baihaqi, Satelit News

    BalasHapus
  8. Pemilukada Tangsel, Implementasi Peta Politik Perebutan Kursi Banten 1 antara Atut & Wahidin
    Senin, 24 Mei 2010, 19:30 WIB

    Hingar bingar Pemilukada di Kota Tangerang Selatan kini semakin panas, bahkan aksi saling sobek poster para bakal calon sudah terjadi dan kampanye terselubung pastinya sudah menjadi rahasia umum.

    Suasana panasnya politik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tersebut tak lepas dari konflik kepentingan pada pemilihan Gubenur Banten yang akan dilaksanakan pada pertengahan 2011 nanti.

    Menurut salah satu pengamat politik lokal Lazuardhi, di Kota Tangsel kepada Berita8.com, Senin (24/5/2010) mengatakan selain menjadi pertarungan politik para tokoh di wilayah Kota Tangsel juga adanya uji materi pertarungan pemilukada Gubenur Banten pada 2011 nanti.

    'Pemilukada Tangsel semakin panas karena adanya pertarungan perebutan kursi Banten 1 pada 2011 nanti yang tidak akan lama lagi digelar,' ungkapnya.

    Peta politik sementaranya adalah pertarungan pemilihan gubernur Banten, antara Ratu Atut Chosyiah yang dikabarkan akan mencalonkan diri lagi dan Walikota Tangerang Wahidin Halim yang juga dikabarkan sudah ancang-ancang mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten.

    Jika bisa menguasai wilayah Tangerang maka pada pemilihan gubernur Banten dipastikan akan memenangi pemilihan gubernur.

    'Wilayah Tangerang yang kini dibagi menjadi 3 wilayah sangat potensial menjadi ladang suara pada pilbub nanti, namun namanya politik bisa berubah setiap saat,' katanya.

    Dari data Litbang Berita8.com, peta pertarungan tersebut sudah bisa dilihat dengan jelas, antara Airin Rachmi Diany dan Achmad Suwandi, jika Airin merupakan adik ipar dari Atut sedangkan Suwandi adalah adik dari Wahidin.

    Saat ini keduanya memang populer dikalangan wilayah Tangerang Selatan dan bakal calon kuat.(Fz/Dod/Ip/Cie)

    BalasHapus
  9. Allahu Akbar senang mendengarnya lho! Sukses ya?

    Dari TIM Strategic Management Author on behalf of Ikang Fawzi and Marissa Haque

    BalasHapus
  10. Allahu Akbar senang mendengarnya lho! Sukses ya?

    Dari TIM Strategic Management Author on behalf of Ikang Fawzi and Marissa Haque

    BalasHapus
  11. airin rachmi diany, Koruptor Banten, ipar ratu atut chosiyah

    Ditanya JPU, Chasan Sochib Berang

    thursday, July 24, 2008 Diposting oleh Banten Corruption Watch

    Label: H.Chasan Sochib bapak airin rachmi diany walikota tangsel 2010 Ditanya JPU, Chasan Sochib Berang Selasa, 22-Juli-2008, 07:49:41

    Radar Banten SERANG – Senin (21/7), Direktur Utama PT Sinar Ciomas Raya Contractor (SCRC) Chasan Sochib kembali dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan lingkar dan drainase Pasar Induk Rau (PIR) di Pengadilan Negeri Serang.Dalam sidang, dia marah besar ketika ditanya jaksa penuntut umum (JPU). Hal itu terjadi ketika salah satu JPU dalam perkara tersebut, Edi Dikdaya, menanyakan tentang bukti tertulis yang mendasari pembangunan jalan lingkar dan drainase PIR.

    Dengan nada tinggi, Chasan Sochib justru balik bertanya, “Ada eksekutif dan legislatif di sini nggak?.” Edi Dikdaya tidak menanggapi pertanyaan itu lantaran pertanyaannya tidak dijawab saksi. Sikap itu justru membuat Chasan Sochib naik pitam dan menuding-nuding JPU. “Ini jelas mau membenar-benarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Ini mau menghancurkan NKRI,” tukasnya seraya meminta wartawan mencatat perkataannya dan meminta kuasa hukum Aman Sukarso, Efran Helmi Juni dan Gusti Endra, berbicara.

    “Ngomong, jangan diam saja,” katanya. Perintah ini dituruti kuasa hukum, namun ketika Helmi Juni dan Gusti Endra hendak bertanya mengenai proyek PIR, Chasan Sochib marah lagi. “Geus, ulah ngomong proyek, lieur (Sudah, jangan bicara proyek, pusing-red),” tukasnya.

    Melihat itu, Ketua Majelis Hakim Maenong didampingi Sabarudin Ilyas dan Toto Ridarto memutuskan untuk menghentikan kesaksian Chasan Sochib. Sikap tersebut tidak ditunjukkannya pada awal persidangan. Menurut Chasan Sochib, pembangunan jalan lingkar dan drainase PIR adalah permintaan mantan Bupati Serang Bunyamin lantaran Pemkab Serang tidak memiliki anggaran pembangunan.

    Padahal, PIR akan diresmikan Presiden RI saat itu, Megawati Soekarnoputri. Saksi menyerahkan pula bukti berupa surat tentang permohonan dari Pemkab Serang kepada Gubernur Banten untuk membantu pembayaran jalan akses 5 link PIR.

    Surat bernomor 620/2477/Dal_Bang tertanggal 9 Mei 2006 tersebut ditandatangani Bupati Serang Taufik Nuriman. Dia juga menyerahkan kopian surat bernomor 170/595/DPRD tak tertanggal yang ditandatangani Ketua DPRD Kabupaten Serang Hasan Maksudi. Surat itu berisi rekomendasi dari DPRD Kabupaten Serang agar Bupati Serang memohon bantuan pembayaran jalan lingkar PIR kepada Gubernur Banten.

    Kendati demikian, saksi mengakui, proyek senilai sekitar Rp 9 miliar tersebut tidak dilakukan melalui proses pelelangan. Surat Perintah Kerja (SPK), diakuinya pula tidak diterbitkan. “Kalau nunggu tender, nunggu SPK, nggak jadi diresmikan presiden. Padahal itu kan kebangggaan,” katanya. Mantan Kabid Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Serang Komarudin juga dihadirkan sebagai saksi. Seperti saksi-saksi sebelumnya, dia juga mengatakan jika pembayaran proyek senilai Rp 1 miliar diambil dari pos pemeliharaan jalan dan jembatan APBD Kabupaten Serang 2005.

    Lantaran Keputusan Gubernur Banten mengenai penggunaan bantuan block grant belum turun. “Makanya, kita membahasnya karena kondisi saat itu adalah kondisi tidak normal atau darurat. Merujuk pada Pasal 28 ayat (4) UU RI Nomor 17 Tahun 2003, kami memutuskan untuk menerbitan Surat Keterangan Otorisasi (SKO) sebagai dasar pembayaran yang sifatnya mendahului anggaran,” terangnya sambil mengatakan, pos pemeliharaan jalan dan jembatan itu terbayar saat dana block grant dicairkan pada penetapan APBD Perubahan 2005. (dew)

    9 Januari 2011 02.18

    BalasHapus

Entri Populer